Apa Itu Packing? Panduan Lengkap Fungsi, Jenis, dan Prosesnya

packing barang

Packing Dalam Logistik

Packing (dari bahasa Inggris ‘packaging’) dalam konteks logistik adalah proses membungkus atau mengemas barang dengan bahan tertentu agar tetap aman dan terjaga keutuhannya selama pengiriman​. Proses ini meliputi pemilihan bahan kemasan (misalnya kardus, plastik gelembung, styrofoam), penataan barang di dalam kemasan, serta penutupan agar kemasan tidak mudah terbuka​. Packing adalah bagian penting dalam operasional logistik untuk memastikan barang dikemas dengan cara yang benar dan aman.

 

Supply chain menekankan bahwa kemasan adalah pembawa pelindung yang krusial untuk menjaga produk sepanjang rantai pasok​. Dengan demikian, packing menjadi elemen kunci dalam sistem logistik modern untuk mendukung kelancaran distribusi barang. Packing juga menjadi tahap penting dalam e-commerce, karena kemasan efisien dapat mempercepat proses order fulfillment dan mengurangi kesalahan pengiriman.

 

Apa itu Packaging? Dalam pengertian bahasa Indonesia packing dengan packaging sendiri sebenarnya berbeda. Packing adalah proses mengemas suatu barang untuk dikirim ke pelanggan atau ke pemesan barang melalui logistik. Sedangkan Packaging sendiri memiliki tujuan untuk branding suatu barang sehingga kemasan yang digunakan biasanya memiliki merek usaha untuk mengemas produk tersebut.

 

Pengertian Packing

Secara istilah, “packing” berasal dari bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia berarti pengepakan atau pengemasan​. Secara umum, packing didefinisikan sebagai proses memasukkan atau membungkus barang ke dalam kemasan yang sesuai​.

 

Proses ini mencakup memilih bahan kemasan yang tepat, menggunakan pelindung seperti bubble wrap atau styrofoam di sekitar barang, serta memastikan kemasan tertutup rapat agar aman untuk transportasi​. Tujuan utama packing adalah memastikan barang dapat tiba di tempat tujuan dalam kondisi baik. Dalam proses pengiriman, packing bertujuan agar barang sampai ke tujuan dengan selamat dan dalam keadaan utuh. Dengan pemahaman pengertian ini, perusahaan dapat merancang proses packing yang efisien dan aman untuk setiap jenis produk.

 

Packing juga menjadi bagian integral dari proses pergudangan. Setelah barang dipilih dari penyimpanan (picking), tahap selanjutnya adalah packing sebelum barang dikirim ke pelanggan. Dengan pemahaman pengertian packing yang baik, manajemen pergudangan dapat merancang alur kerja yang efisien dan terstruktur sehingga setiap barang siap dikirim sesuai standar operasional perusahaan.

 

Tujuan dan Fungsi Packing

Packing memiliki beberapa tujuan utama dalam logistik, antara lain:

  • Melindungi Produk: Packing menjaga barang dari kerusakan fisik, kelembapan, atau kontaminasi selama penyimpanan dan pengiriman​majoo.id​maersk.com. Kemasan yang tepat memastikan produk tetap utuh dan aman sampai diterima konsumen.
  • Efisiensi Biaya dan Ruang: Kemasan yang dirancang baik dapat memanfaatkan ruang pengiriman secara optimal. Maersk menyebutkan bahwa kemasan efisien memungkinkan lebih banyak produk dimuat dalam satu kontainer, sehingga biaya pengiriman per unit barang menjadi lebih rendah​.
  • Kemudahan Penanganan: Barang yang dikemas rapi lebih mudah ditangani. Kemasan stabil memudahkan penumpukan dan penataan barang di gudang, sehingga operasional pergudangan menjadi lebih efisien.
  • Penyesuaian Suhu dan Lingkungan: Untuk barang tertentu (misalnya makanan beku atau farmasi), kemasan khusus dapat menjaga suhu atau kelembapan yang diinginkan selama pengiriman, sehingga kualitas produk tetap terjaga.
  • Identitas Merek dan Pemasaran: Kemasan berperan dalam branding. Desain kemasan yang menarik meningkatkan nilai produk dan citra perusahaan​. Selain itu, kemasan yang baik membuat barang tidak hanya aman dan dalam kondisi bagus, tetapi juga tampak menarik bagi penerima​.
  • Pengalaman Pelanggan: Kemasan yang baik memberikan kesan positif kepada pelanggan. Barang yang diterima dalam kondisi sempurna dan kemasan rapi meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen.

 

Dengan demikian, packing membantu mengurangi risiko kerusakan dan kerugian selama pengiriman. Packing yang baik berdampak pada efisiensi distribusi dan kepercayaan pelanggan secara keseluruhan.

 

Jenis-Jenis Packing

Dalam operasional logistik, jenis-jenis packing diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan bahan kemasan:

Berdasarkan Level Kemasan

  • Kemasan Primer: Kemasan langsung yang membungkus produk pertama kali (contoh: botol, kaleng, kantung plastik). Tujuannya melindungi produk saat digunakan.
  • Kemasan Sekunder: Kemasan yang menampung beberapa unit kemasan primer, misalnya kotak kardus berisi beberapa barang. Memudahkan penyimpanan dan pengiriman kelompok produk.
  • Kemasan Tersier: Kemasan skala besar untuk pengiriman massal, seperti palet kayu, drum, atau kontainer. Mempermudah penanganan barang dalam jumlah besar selama transportasi​.

 

Berdasarkan Bahan Kemasan

  • Kardus/Karton: Bahan paling umum karena kuat dan ekonomis. Digunakan untuk berbagai jenis produk, terutama dalam jumlah banyak atau ukuran besar​.
  • Bubble Wrap/Plastik Gelembung: Plastik bergelembung udara yang meredam benturan. Cocok untuk barang rapuh (misalnya elektronik, kaca) agar tidak mudah pecah atau tergores saat dikirim​.
  • Styrofoam (Busa): Material ringan dan tahan guncangan, sering digunakan sebagai lapisan pelindung. Pas untuk barang elektronik, furnitur, atau peralatan berat yang membutuhkan bantalan ekstra​.
  • Kemasan Kain: Tas atau kantong berbahan kain (misalnya poliester). Digunakan untuk barang besar atau berat seperti bantal, selimut, atau pakaian. Kelebihannya dapat digunakan ulang.
  • Tas Vakum: Kantong khusus yang dapat menyedot udara sehingga volume isi kemasan mengecil. Cocok untuk mengemas pakaian atau barang tekstil agar lebih ringkas.
  • Kemasan Termal: Wadah berinsulasi yang menjaga suhu agar tetap stabil (contoh: coolbox atau insulated box). Penting untuk produk sensitif suhu seperti makanan beku dan obat-obatan.

 

Terdapat pula kemasan khusus lain sesuai kebutuhan, misalnya kantong plastik tahan air, kantung udara (air cushion), atau peti kayu untuk barang sangat berat. Pemilihan jenis kemasan disesuaikan dengan karakteristik barang dan tujuan distribusi agar proteksi optimal.

 

Proses Packing Barang

Proses packing barang melibatkan beberapa tahapan penting:

Persiapan Bahan dan Barang: Menyiapkan bahan kemasan (kardus, bubble wrap, pita perekat) dan memeriksa kondisi barang sebelum dikemas​.

  • Pengemasan (Packing): Menempatkan barang ke dalam kemasan, lalu menambahkan bantalan pelindung (seperti bubble wrap atau styrofoam) di sekitar barang untuk mencegah kerusakan.
  • Pelabelan: Menempelkan label alamat tujuan, kode produk, atau tanda peringatan pada kemasan untuk mempermudah pengiriman dan pelacakan.
  • Penyegelan Kemasan: Menutup kemasan dengan pita perekat atau segel secara rapat. Penutupan yang benar memastikan kemasan tidak terbuka saat transportasi​.
  • Pemeriksaan Akhir: Memeriksa kembali setiap kemasan dan memastikan segel serta label terpasang dengan benar. Barang yang lolos pengecekan siap dikirim atau disimpan.
  • Distribusi atau Penyimpanan: Barang yang telah dikemas akan dimuat ke truk pengiriman atau ditempatkan di gudang. Sistem manajemen pergudangan (Warehouse Management System atau WMS) biasanya melacak lokasi dan jadwal pengiriman barang tersebut​.

 

Dalam praktik modern, proses packing kerap didukung teknologi dan SOP terstandar. Sebagai contoh, WMS mengotomatisasi urutan kerja dari penerimaan barang hingga pengiriman, sehingga meminimalkan kesalahan dan mempercepat pemenuhan pesanan.

 

Pekerjaan Packing (Operator Packing)

Pekerjaan packing dilakukan oleh operator packing atau petugas gudang pengemasan. Operator packing bertanggung jawab mengelola seluruh proses pengepakan sesuai prosedur perusahaan. Tugas utama operator packing meliputi:

 

  • Menerima dan Memeriksa Barang: Mengecek barang dari produksi atau pemasok sebelum dikemas, memastikan jumlah dan kondisi barang sesuai standar.
  • Memilih Bahan Kemasan: Menentukan jenis dan ukuran kemasan yang tepat, serta menyiapkan bantalan pelindung (seperti bubble wrap atau styrofoam) sesuai karakteristik produk.
  • Melakukan Pengemasan: Membungkus dan menata barang ke dalam kemasan dengan cermat. Proses ini memerlukan ketelitian agar barang terlindung dengan baik dan kemasan stabil​.
  • Pelabelan dan Dokumentasi: Menempelkan label alamat atau kode produk, serta mencatat detail packing ke dalam sistem atau laporan.
  • Menjaga Kualitas dan SOP: Memastikan semua kegiatan packing mengikuti standar operasional (SOP) perusahaan, termasuk kebersihan area kerja​.

 

Operator packing biasanya bekerja sama dengan tim gudang lain (seperti picker dan loader) untuk memastikan pengiriman berjalan lancar. Kualifikasi umum meliputi pendidikan minimal menengah, kemampuan fisik mengangkat beban, serta ketelitian tinggi. Operator packing melakukan semua pekerjaan yang berkaitan dengan packing mulai dari proses pengemasan hingga pembuatan laporan sesuai SOP perusahaan​l.

 

Kesimpulan

Packing adalah komponen krusial dalam sistem logistik dan supply chain yang memastikan barang tiba di tangan konsumen dengan aman dan efisien. Dengan pengemasan yang tepat, risiko kerusakan barang dapat diminimalkan dan biaya logistik ditekan​maersk.com. Berbagai jenis kemasan dipilih sesuai karakteristik produk, sementara operator packing menjaga standar pengemasan. Secara keseluruhan, packing mendukung keberhasilan distribusi produk dengan meminimalkan kerusakan, mengurangi biaya pengiriman, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penerapan proses packing yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional logistik perusahaan dan membangun kepercayaan pelanggan terhadap layanan pengiriman.

Baca juga artikel yang serupa:

loading...
(you must be logged in to Facebook to see comments).